Info Kuliner mengenai berbagai macam jajanan khas Purwokerto, dari makanan berat sampai makanan ringan, semua ada disini [...]

Koleksi terbaru mengenai Fashion dan aksesoris- aksesoris remaja [...]

Berbagai macam objek wisata menarik yang ada di jawa tengah yang dapat anda kunjungi [...]

Berisi info mengenai tips dan trik seputar bisnis [...]

Foods Fashion Objek Wisata Info Bisnis

Di Purwokerto, tempe mendoan adalah salah satu jajanan khas yang tak boleh dilewatkan. Namun saking banyaknya penjual kudapan khas ini, membuat sajian ini kini tak terlalu istimewa lagi. Namun apa yang terjadi jika ada roti yang isinya mendoan? Inilah kudapan yang tengah naik daun di Purwokerto.
Yakni menyantap roti mendoan atau roti yang didalamnya bukan berisi cokelat atau keju, tapi tempe mendoan. Unik bukan? Jika mampir ke pusat kota, jangan sampai terlewat untuk singgah di Rita Bakery. Di sini, Anda bisa mencicipi roti mendoan. Letak bakery shop ini di jalan Jenderal Soedirman nomor 296, tepat di depan alun-alun Purwokerto.
“Awalnya karena terinspirasi dari tempe mendoan,” ujar Ibu Maria (39), Manager Rita Bakery. Inovasi terbaru yang dibuat bakery milik pengusaha Buntoro ini memang merupakan inovasi baru. Yakni memadukan rasa tradisional, ke dalam cita rasa barat.
Roti dicampur mendoan kan aneh? Namun siapa sangka peminatnya justru bejibun. Roti ini berbentuk bulat bulat agak lonjong. Didalamnya, diisi tempe mendoan goreng utuh. Lalu adonan roti beserta mendoannya ikut dipanggang di dalam oven. Agar lezat, roti ini juga dilengkapi dengan siraman saus tomat. “Kami buat jenisnya dari roti manis, tapi fillingnya mendoan,” ucap Maria.
Harga roti mendoan ini Rp 1500 per buah. Peminatnya langsung banyak sejak roti ini diluncurkan pertama kali pada April 2006. Yang istimewa dari kehadiran roti ini adlaah sajiannya yang hanya tersedia pada saat weekend tiba.
“Roti ini hanya kami produksi pada Sabtu dan Minggu,” terang Maria. Alasannya, agar orang tidak bosan dan penasaran dengan kehadiran roti ini,” tandas Maria. Selain roti mendoan, bakery shop yang memakai sistem open kitchen ini juga membuat lebih dari 50 jenis aneka roti manis lainnya, termasuk cake, danish, pastry, roti tawar dan donat. Jika penasaran, bisa datang ke tempat ini mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.

Sumber :http://banyumasnews.com

Pada pagi hari, Anda bisa mencari sarapan lezat di kota ini. Ada bubur ayam atau nasi tim merah dan putih. Penasaran bukan? Satu-satunya penjual nasi tim di kota ini bisa ditemui di jalan Overste Isdiman. Jika datang dari arah pusat kota, kedai bubur ini ada di sebelah kanan jalan, dengan ciri spanduk putih bertuliskan bubur ayam Jakarta.
Kedai yang berdiri sejak tahun 1992 ini cukup terkenal di kalangan menengah atas. Karena selain sajian bubur ayam, justru kedai ini terkenal dengan menu nasi tim. Bisa dibilang, Maria (56), pemilik kedai ini menjual nasi tim pertama di Purwokerto.
“Tidak ada kan nasi tim yang dijual di pinggir jalan begini,” tandas ibu dari 5 anak ini. Nasi tim yang akan disajikan, disimpannya dalam sebuah panci besar. Nasi timnya ia cetak dalam mangkuk dan ditaru telungkup. Pancinya sendiri ditaruh di atas api agar nasi tim selalu hangat.
Ada 2 pilihan nasi tim yang dijual istri Bapak Irawan (53) ini. Setiap cetakan nasi tim, sudah lengkap berisi cincangan daging ayam, pala, merica, bawang goreng, bawang daun, garam dan telur. Jadi kalau pembeli datang, Maria tingal menaruk terbalik mangkuk nasi tim dan mengangkat cetakannya saja. Nasi tim putih, adalah nasi tim yang asin, dimana sajian ayamnya berwarna putih dan dibuat tanpa kecap.
Sedangkan untuk nasi tim merah, Maria membuat ayamnya dengan tambahan kecap. “Jadi seperti mi, ada yamin asin dan manis, nasi tim juga saya buat demikian,” tandasnya. Setiap sajian nasi tim, dilengkapi dengan satu butir telur lo atau telur yang dimasak kecap. Lalu disantap dengan semangkuk kuah kaldu dan kerupuk aci. Nasi tim merah harganya Rp 5000, dan Rp 6000 untuk nasi tim putih.
Nama nasi tim merah dan putih ini, diberikan oleh banyak pelanggan Maria yang saban hari makan di sini. “Biar mudah saja membedakannya, ujar Maria yang tiap pagi berjualan mulai pukul 06.00 WIB ini. Jika datang ke sini, jangan lebih dari pukul 10.00 WIB. Karena biasanya, nasi tim sudah ludes.
Banyaknya pelanggan Maria yang datang dari luar kota, membuat nasi tim ini kerap dibawa hingga dijadikan oleh-oleh atau “teman” sarapan dalam perjalanan. Biasanya, Maria memberi tips bagi semua pelanggannya, untuk menyimpan dan membawa nasi tim ini dalam wadah yang agak terbuka. Agar uap nasi tidak jatuh ke dalam lagi.”Biasanya uap ini yang bisa bikin nasi tim jadi cepat basi,” tandasnya. Nasi tim juga bisa disimpan di kulkas, lalu dikukus kurang lebih 30 menit jika akan disantap.

Sumber :http://banyumasnews.com


Purwokerto memiliki kawasan wisata yang terkenal, bernama Baturaden. Jaraknya sekitar 17 kilometer dari pusat kota, menuju arah Gunung Slamet, di sebelah utara Purwokerto. Jika datang ke sini, jangan lupa coba cicipi ayam goreng yang langsung dibuat mendadak kala pesanan datang. Namanya rumah makan ayam “N’dadak”.Maksudnya, ndadak motong, ndadak goreng, dan ndadak bikin sambal,” ujar Ibu Patin (50) pemilik rumah makan ini. Jika datang kesini, cukup jadikan terminal baturaden sebagai patokan. Sekitar 200 meter ke arah utara, ada sebuah ruma kayu berwarna hijau, yang kerap jadi tempat makan paling digemari di sini. Meski tanpa plang maupun spanduk, bertanya pada warga sekitar bisa jadi pilihan jika tersasar. “Semua orang pasti tahu,” ujar ibu dua anak ini sambil tertawa.
Ide menjual ayam ‘ndadak ini, awalnya di tahun 1981, saat Baturaden mulai banyak dikunjungi wisatawan untuk berlibur. Karena letak kawasan ii di kaki gunung Slamet yang dingin, makan masakan yang pas, pastilah yang fresh dan hangat, terang Ibu Patin. Oleh karena itu, ia pun lantas berpikir untuk menjual masakan yang bisa disantap hangat-hangat pula.
Sebetulnya yang dibuat Patin sederhana saja, hanya ayam goreng dan sambal cobek yang disantap dengan nasi hangat dan lalapan segar. Namun kalau jadi demikian laris, tak lain karena ada Patin demikian ramah pada para pelanggannya. Untuk menyantap sajian ini pun, Patin membiarkan seluruh bagian rumahnya mulai dari ruang tamu hingga ruang tengah menjadi tempat makan.
Di atas bangku dan meja kayu, situasdi pedesaan akan langsung terasa jika datang ke sini. Pertama, Patin tak pernah bertanya apa yang diinginkan pembeli, pasalnya, hanya ada satu menu saja yang dijual ibu berbadan tinggi ini. Kedua, meski dibuat Ndadak, jika pembeli sedang banyak-bvanyaknya, Patin biasanya sudah menyiapkan ayam yang sudah diungkep bumbu ini untuk siap digoreng.
“Soalnya kalau pembeli lagi banyak, saya sudah siapkan ayam yang siap digoreng,” jelasnya. Ayam yang dibuat Patin, hanya ayam kampung. Setelah dicuci bersih, ayam potong dan diungkep dengan kunyit, salam, sereh, jahe, bawang putih, kemiri, ketumbar dan kunyit.
Lalu Patin memasaknya di dalam panci yang dimasak di atas tungku batu. Biasanya masyarakat Jawa Tengah menyebutnya pawon. Setelah empuk, ayam siap digoreng. Sambil menunggu ayam digoreng, biasanya Pati menyiapkan sambal ndadak yang dibuatnya dari cabe merah gula merah, bawang putih, terasi dan sedikti garam. Setelah diulek di atas cobek, Patin akan menyiramkan sedikit minyak jelantah dari penggorengan ayam.
Aromanya?Sangat menggiurkan. Ayam disajikan dalam piring, dan bisa disantap sesuai selera. Setiap potong ayam harganya Rp 4000. Pembeli cukup membayar berdasarkan potongan ayam yang disantap. Sementara nasi, sambal dan lalapannya, dijual per paket, Rp 2000. “Ayamnya saya hitung dari yang tersisa di piring saja,” tandas patin. Jika datang berdua, biasanya Patin memnyajikan sekitar 6 sampai 8 potong ayam. Satu orang, tak terasa bisa menghabiskan sekitar 3 potong ayam sekali makan, terang Patin.

Sumber : http://banyumasnews.com

Mendengar namanya, Anda pasti aneh dan penasaran bukan? Menyusuri jalan HR Bunyamin kala malam hari, ada puluhan pedagang makanan yang layak di coba. Salah satunya, adalah roti kebo buatan Fredy (27) yang tengah naik daun ini. Roti kebo adalah roti bakar yang disantap dengan irisan pisang bakar. Roti tawar yang selesai dibakar ini langsung diiris dadu, sementara pisangnya, juga diiris menyamping.
Setelah itu, pisang dan roti disatukan dalam piring dan beri parutan keju dan taburan meises. Terakhir, pisang disiram dengan susu kental manis. Pisang yang dipakai Fredy adalah jenis pisang kepok yang rasanya manis. Hasilnya roti, bertabur keju ini tersaji dama sepiring penu dan tampak membumbung hingga setinggi 20 sentimeter.
“Inilah kenapa disebut kebo,” ujar Fredy, karena porsinya, banyak sekali, tambahnya. Harga roti kebo ini Rp 4000 untuk rasa keju cokelat dan Rp 3500 untuk cokelat strawbery. Penikmat roti kebo cukup banyak. Porsinya yang besar itu pun membuat menu ini biasanya disantap berdua.Selain roti kebo, Fredy yang sebelumnya berbisnis makanan di Surabaya ini juga membuat menu yang tak kalah unik. Yakni pisang sarang walet. Pisang ini dibakar dan dirisi menyamping, lalu diberi parutan keju yang snagat banyak. Hingga menyerupai sarang burung walet.
“Keju yang sedikit membuat sajian jadi kurang enak,” ujar Fredy. Biasanya pelanggan Fredy menikmati kedua santapan ini sambil menyeruput superman. Nama kedai ini rupanya berasal dari singkatan susu perah manis, yakni susu perah atau susu murni asli yang diaduk bersama gula. Satu gelas superman harganya Rp 2.000 saja. Fredy yang berjualan mulai pukul 18.00 ini biasanya baru tutup menjelang pukul 04.00 dini hari. Tak kurang dari 10 liter susu dan puluhan loaf roti tawar ia habiskan untuk meladeni pelanggannya yang kebanyakan anak muda ini.

Sumber : http://banyumasnews.com

 
Copyright 2010 dunia usaha
Blognya Mahasiswa kesmas unsoed