Info Kuliner mengenai berbagai macam jajanan khas Purwokerto, dari makanan berat sampai makanan ringan, semua ada disini [...]

Koleksi terbaru mengenai Fashion dan aksesoris- aksesoris remaja [...]

Berbagai macam objek wisata menarik yang ada di jawa tengah yang dapat anda kunjungi [...]

Berisi info mengenai tips dan trik seputar bisnis [...]

Foods Fashion Objek Wisata Info Bisnis

Ayam ‘ndadak Baturaden


Purwokerto memiliki kawasan wisata yang terkenal, bernama Baturaden. Jaraknya sekitar 17 kilometer dari pusat kota, menuju arah Gunung Slamet, di sebelah utara Purwokerto. Jika datang ke sini, jangan lupa coba cicipi ayam goreng yang langsung dibuat mendadak kala pesanan datang. Namanya rumah makan ayam “N’dadak”.Maksudnya, ndadak motong, ndadak goreng, dan ndadak bikin sambal,” ujar Ibu Patin (50) pemilik rumah makan ini. Jika datang kesini, cukup jadikan terminal baturaden sebagai patokan. Sekitar 200 meter ke arah utara, ada sebuah ruma kayu berwarna hijau, yang kerap jadi tempat makan paling digemari di sini. Meski tanpa plang maupun spanduk, bertanya pada warga sekitar bisa jadi pilihan jika tersasar. “Semua orang pasti tahu,” ujar ibu dua anak ini sambil tertawa.
Ide menjual ayam ‘ndadak ini, awalnya di tahun 1981, saat Baturaden mulai banyak dikunjungi wisatawan untuk berlibur. Karena letak kawasan ii di kaki gunung Slamet yang dingin, makan masakan yang pas, pastilah yang fresh dan hangat, terang Ibu Patin. Oleh karena itu, ia pun lantas berpikir untuk menjual masakan yang bisa disantap hangat-hangat pula.
Sebetulnya yang dibuat Patin sederhana saja, hanya ayam goreng dan sambal cobek yang disantap dengan nasi hangat dan lalapan segar. Namun kalau jadi demikian laris, tak lain karena ada Patin demikian ramah pada para pelanggannya. Untuk menyantap sajian ini pun, Patin membiarkan seluruh bagian rumahnya mulai dari ruang tamu hingga ruang tengah menjadi tempat makan.
Di atas bangku dan meja kayu, situasdi pedesaan akan langsung terasa jika datang ke sini. Pertama, Patin tak pernah bertanya apa yang diinginkan pembeli, pasalnya, hanya ada satu menu saja yang dijual ibu berbadan tinggi ini. Kedua, meski dibuat Ndadak, jika pembeli sedang banyak-bvanyaknya, Patin biasanya sudah menyiapkan ayam yang sudah diungkep bumbu ini untuk siap digoreng.
“Soalnya kalau pembeli lagi banyak, saya sudah siapkan ayam yang siap digoreng,” jelasnya. Ayam yang dibuat Patin, hanya ayam kampung. Setelah dicuci bersih, ayam potong dan diungkep dengan kunyit, salam, sereh, jahe, bawang putih, kemiri, ketumbar dan kunyit.
Lalu Patin memasaknya di dalam panci yang dimasak di atas tungku batu. Biasanya masyarakat Jawa Tengah menyebutnya pawon. Setelah empuk, ayam siap digoreng. Sambil menunggu ayam digoreng, biasanya Pati menyiapkan sambal ndadak yang dibuatnya dari cabe merah gula merah, bawang putih, terasi dan sedikti garam. Setelah diulek di atas cobek, Patin akan menyiramkan sedikit minyak jelantah dari penggorengan ayam.
Aromanya?Sangat menggiurkan. Ayam disajikan dalam piring, dan bisa disantap sesuai selera. Setiap potong ayam harganya Rp 4000. Pembeli cukup membayar berdasarkan potongan ayam yang disantap. Sementara nasi, sambal dan lalapannya, dijual per paket, Rp 2000. “Ayamnya saya hitung dari yang tersisa di piring saja,” tandas patin. Jika datang berdua, biasanya Patin memnyajikan sekitar 6 sampai 8 potong ayam. Satu orang, tak terasa bisa menghabiskan sekitar 3 potong ayam sekali makan, terang Patin.

Sumber : http://banyumasnews.com

Share this post:

Digg it StumbleUpon del.icio.us Google Yahoo! reddit

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2010 dunia usaha
Blognya Mahasiswa kesmas unsoed