Info Kuliner mengenai berbagai macam jajanan khas Purwokerto, dari makanan berat sampai makanan ringan, semua ada disini [...]

Koleksi terbaru mengenai Fashion dan aksesoris- aksesoris remaja [...]

Berbagai macam objek wisata menarik yang ada di jawa tengah yang dapat anda kunjungi [...]

Berisi info mengenai tips dan trik seputar bisnis [...]

Foods Fashion Objek Wisata Info Bisnis

JENANG JAKET DARI PURWOKERTO

Mengenal Lebih Dekat Perusahan Jenang Jaket Pertama
Berdiri Sejak 1979, Pelanggan Tersebar Hingga Luar Pulau Jawa

Tak banyak pengusaha jenang asli ketan atau yang lebih dikenal dengan jenang jaket seperti di Kelurahan Mersi, Kecamatan Purwokerto Timur. Salah satunya adalah Perusahaan Jenang Jaket Pertama yang didirikan oleh Almarhum P Suhardja.
Posisi jenang jaket Pertama bukan terletak di jalur utama Kelurahan Mersi, yakni Jalan Adipati Mersi. Namun keberadaanya sudah sangat kondang bahkan hingga ke lauar daerah.
Perusahaan jenang jaket Pertama berada di Jalan PKK No 600 Mersi atau lebih tepatnya RT 5/IV Kelurahan Mersi. Meski tidak berada di jalan utama Kelurahan Mersi, toko jenang jaket pertama merupakan salah satu yang paling dicari pembeli.
Sebab, menurut para pembeli rasa jenang jaket Pertama memiliki kekhasan rasa dan jauh lebih legit dibandingkan lainnya. “Setiap kali mencari jenang jaket, kami pasti mencari di toko jenang jaket Pertama
Ketika koran ini, berusaha mencari jenang jaket di kelurahan Mersi, beberapa orang yang ditemui koran ini, yang notabene merupakan warga Mersi juga menunjuk jenang jaket Pertama. “Di sana (jenang jaket Pertama, red) jauh lebih banyak pembelinya. Hal itu membuktikan kalau di sana memiliki kelebihan dibandingkan lainnya,” kata Kunto, warga Mersi yang ditemui koran ini.
Hal itu juga dibuktikan koran ini saat mengunjungi toko yang menjadi satu dengan perusahaan jenang jaket Pertama tersebut. Koran ini harus mengantre lebih dari satu jam untuk mendapatkan jenang jaket, karena banyaknya pembeli yang berjubel untuk membeli makanan khas Banyumas tersebut.
Menurut Salimin, pengelola perusahaan jenang jaket Pertama, sebenarnya tidak ada kiat khusus untuk mendatangkan pembeli ke tokonya, yang dirintis oleh ayahnya almarhum P Suhardja pada tahun 1979. Sebab, sebagian besar pembeli di tokonya adalah langganan yang selalu setia dengan hasil produksi perusahaan yang dikelola olehnya. “Selain itu, banyak pembeli baru yang datang kemari (toko jenang jaket Pertama, red) mendapatkan info dari rekannya atau tetangganya yang sudah menjadi langganan di toko kami. Jadi media promosi kami hanya berasal dari mulut ke mulut saja,” jelasnya.
Tak hanya itu, dia menjelaskan kiat sukses usaha yang saat ini digelutinya adalah bagaimana mempertahankan rasa, agar tidak pernah berubah, meski sudah dikelola hingga dua generasi.
Dia menjelaskan, saat ini usaha yang digelutinya tidak hanya memproduksi jenang jaket saja, tetapi juga sudah merambah usaha makanan khas Banyumas lainnya, yakni keripik tempe. Omset keripik tempe produksi jenang jaket Pertama juga tak kalah dibandingkan jenang jaket.
Dia mengaku selalu kebanjiran pembeli yang mencari makanan yang berbahan dasar tempe tersebut.
Dia mengaku momen membeludaknya pembeli di tokonya, terjadi saat libur Lebaran dan bulan Syawal. Sebab, dalam dua momen tersebut, banyak orang yang mencari janenag jaket baik untuk oleh-oleh, maupun suguhan tamu yang datang dalam resepsi pernukahan atau khitanan.
Dia mengaku dalam momen tersebut, perusahaan miliknya mampu memproduski dua kali lipat dibandingkan hari-hari biasa per hari. Pemilik usaha jenang jaket yang berdiri pertama kali di Mersi tersebut, menjelaskan, pada momen non Lebaran, usaha jenang jaket miliknya hanya mampu memproduksi 250 kilogram jenang jaket per hari. Namun, saat momen lebaran jumlahnya meningkat menjadi lebih dari 500 kilogram per hari.
Bahkan, saat ini dia mengaku sudah banyak pesanan jenang jaket yang sudah masuk. “Pesanan jenang jaket sudah mulai banyak. Mereka biasanya tidak ingin kehabisan stok saat libur Lebaran,” katanya sembari memperlihatkan tumpikan nota pesanan kepada Radarmas.
Pembeli yang datang pun tidak hanya berasal dari wilayah eks karesidenan Banyumas atau pula Jawa saja, tetapi juga berasal dari luar Pula Jawa termasuk Sumatra dan Kalimantan. “Biasanya mereka merupakan warga asli Banyumas yang merantau ke daerah tersebut,” .
http://www.radarbanyumas.co.id/index.php?page=detail_bms&id=221

Share this post:

Digg it StumbleUpon del.icio.us Google Yahoo! reddit

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2010 dunia usaha
Blognya Mahasiswa kesmas unsoed